AKAD
Dua puluh tiga juni duaribu delapan belas, pukul empat belas lewat sedikit di Kampung tanjung nomor empat delapan. Suara “SAH..” meng...

-
STRUKTUR DAN EKSPRESI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL RINAI KABUT SINGGALANG KARYA MUHAMMAD SUBHAN Oleh: Novi Yenti Program Studi Bah...
-
Takdir, terserah kau!!! Rinai membasahi kota kelahiranku kala itu. suara “tess…” terdengar jelas dari aspal jalan yang sudah menger...
-
Bunyi kipas angin yang masih belum berubah dari tahun lalu seolah bersaing dengan suara emosi dari seorang rekan sederetan DPH. Namaya Mer...