Selasa, 07 Oktober 2014

Teruntuk B.. #1



PERTEMUAN
aku ingin bertanya sekali lagi padamu be, apa yang kamu rasakan sejak pertama kita bertemu? adakah kamu merasakan cinta dari semula? Seingatku, kamu adalah orang yang menebar kata sayang kemana-mana waktu itu. coba ceritakan lagi padaku tentang semuanya.

kita dipertemukan dalam asosiasi yang bersekre di tempat singgahmu dulu. Namanya ASPEM Sumbar, ini kali kedua ASPEM ultah. Dan ketua pelaksana kongres meng-amanah-kan tanggung jawabnya padamu. Kamu tahu? Waktu itu aku tidak mengenalmu. Sekalipun jabatanku adalah loper Koran kampus(ku). Wajahmu tak terdeteksi olehku. “kamu anak mana?”
setelah diberitahu bahwa yang mengepalai acara ini adalah kamu, dan melihat kamu yang lumayan penyapa –walaupun belum menyapa aku-. Aku mulai merasa nyaman dengan rapat, rapat dan rapat yang kita jadwalkan.
pernahkah kamu berpikiran kita akan lebih jauh dari sekedar rekan panitia?
Eh iya, waktu itu kudengar namamu Surya Purnama. Dan aku menyimpan baik-baik namamu dengan menyetarakannya dengan nama rokok. Biar tidak mudah lupa. Bang surya. Atau jika aku mulai lupa, aku akan bertanya pada rekan yang lain “ee, siapo lo namo abang yang namonyo kayak merek rokok tu ha…”. So simple. Heheh. Tapi ada sedikit kejanggalan terasa. Jika namanya surya, kenapa dipanggil Cua? Ah, mungkin plesetan dari kata’ketua’ jadi  ‘Kecua’. #tampangpolos
Bermodalkan ajakan dari Pemum 2013 yang kekeh membawa hamba rutin rapat kongres, kita mulai berkomunikasi. Sekiranya dan seadanya saja memang. Tak kurasai apa-apa.
Bagiku, saat itu aku adalah gadis yang tidak jomblo tapi sendiri. Pacar lima langkah yang kumiliki menikmati masalahnya sendiri tanpa mendiskusikannya denganku. Jadilah aku menyibukkan diri dengan mangamit ini dan itu. sok sibuk padahal semua kutelantarkan.
Letakkanlah kita semakin rutin bertemu, statusku selaku anak GANTO yang –atas informasi pemum 13- dicap gila makan, aku selalu kamu ledek. Dan untuk ini, hamba berucap terimakasih kepada pemum 13. -,-“
dewasa ini saya nyesek sendiri nengok potret ini. -,-"
Then, hari H datang. Pembukaan kongres di kampus(mu) Unand. Aku pergi lebih dulu, rombonganku yang seabrek akan menyusul. Berbekal baju kemeja merah dan rok putih, aku melesat ke kampus power ranger . dan Masya Allah, aku jadi pemandu lagu kebangsaan pemirsaa.  Pikirku, ini tak sulit, karena dari SD-SMA aku sering mengulangi pelajaran kesenian bagian pemandu paduan suara ini. Sampai akhirnya disaat penampilan satu bait lirik lagu kuhilangkan dengan paksa dan Hamdalah, itu jadi bully-an yang gurih hingga saat ini.
Selanjutnya, kisah kongres berlanjut ke acara selanjutnya. kali ini lokasi yang dituju cukup jauh. ‘Batusangkar’. Selamat menikmati perjalanan….

Waktu itu kita tak serombongan. Aku dan rekanku satu bus pula, maklum kami pergi semua. Begitulah, sampai kami menginjakkan kaki di lokasi tujuan. STAIN Batusangkar.
Perkenalan diri malam hari, setelah semua kami dicampurkan di ruangan bernama mushala. Kami diminta tidak duduk berdampingan dengan rekan yang sudah dikenal. Terpaksa hamba memisahkan diri dari kaum hamba dan terbang tinggi kelangit yang biru. Eh bukan, duduk di sela-sela anggota LPM lain. Setelah mencoba beradaptasi dengan lingkungan disana dengan cara salaman, perkenalan diri with nyengar-nyengir. Oke, fix. Aku dapat kawan baru.
Ternyata malam ini begitu panjang, keseluruhan LPM harus memperkenalkan personilnya. Hueleeeh…
Aku tak berharap akan ada yang  menyambut meriah perkenalanku, cukup arahkan mata lelah kawan-kawan kepadaku, itu sudah membuatku merasa diperhatikan. Jangan siksa aku dengan tambahan malu setelah salah memimpin lagu tadi pagi. Oh, ternyata Tuhan memang baik. Suara kamu dari seberang sana menggelegar, menyambut perkenalanku dan kalau tak salah waktu itu kamu mengatakan “itu cewek wak mah..”. ouh, thank you so much. Kamu menyelamatkan saya dari wajah garing.
Dari perkenalan malam itu hamba simpulkan bahwa panggilan si ketua memamng Cua, bukan dilatar belakangi statunya sebagai ketua. So, what I mind about ‘kecua’ is wrong. Panggilannya Cua. Bang Cua.
Dasar hamba yang lagi dirundung galau, selagi ada yang bisa mengalihkan murung dari kehidupan hamba, akan hamba ladeni. Sama seperti saat kamu, dan kita coba saling bercengkrama, berceloteh, dan entahlah.
Seharian tak tidur dan besoknya harus penutupan di Aula Stain Bausangkar. Kamu terlihat sangaaat lelah. ‘Kasihan kamu bang merek rokok’. Tahukah kamu apa yang aku pikirkan saat melihat kondisimu saat itu? rambut urakan, mata merah, pakai jaket berbahan jeans dan baju bola. Terlebih kamu ngomong ngalor ngidul aja. Sayangmu berserakan dimana-mana. “Uuughht, kamu seperi bapak saya waktu muda tuan, jauhkan saya dari lelaki semacam, ini Tuhaaan…”
Pendek kata, acara kongres usai, tidak ada lagi brieving, tidak ada lagi rapat, dan tidak ada lagi begadang di tempat dingin inih.. I’m Freee.. uyay..
Tapi ternyata tidak, kami balik kepadang dengan bus Stain Batusangkar. Oleh karena anggota hamba banyak, jadilah kami diberikan seperengkat bus beserta supirnya. Selain kru Ganto, juga ada alumni kami tercinta, kak sari. Dan bang hen. Eksketua Aspem. eh, wait. Kenapa bang cua mau bareng kamii? Anak polos ga’ boleh berfikiran aneh. “kamu ketua yang baik ternyata bang cua, tidak mau kami pergi tanpa dikawal dan diyakinkan benar-benar sampai di Padang dengan selamat.
Kesalahan anak Ganto yang saya temui hingga saat ini adalah, mereka sulit berbaur dengan orang lain. Jika mereka-wan dan mereka-wati te-es-be sudah sibuk dengan kaumnya. Jangan harap kamu akan diikutsertakan dengan segera. Noh kan, jadi kamilah (hamba dan bang duni) menemani pak supir yang akan berbaik hati mengantarkan kami.
Hamba orang yang panyagan. Melihat bang cua yang menikmati perjalanan dengan tidur dan menutupi wajah, aku merasa tidak enak. Mengingat doi anak yang hyperaktif akhirnya hanya tidur. Ada sedikit perasaan mengganjal disini (nunjuk jidat).
Bukan harusnya bang cua itu manjat-manjat kursi bus atau lari-lari depan belakang. Hanya saja, terlihat nyata kalau dia tidak bisa beradaptasi di sini. Untungnya bus yang ditumpangi rekan sejawatnya berhenti di sisi jalan dan beliau pindah bus. Haah, senang bisa menyelamatkan kamu dari suntuk yang menggelegar bang merek rokok. :D
Kongres usai, dan aku tidak pernah ikut serta lagi dalam rapat pembubaran panitia. Jujur, aku tidak pernah bisa membagi waktu dengan baik.
Aku kembali pada kehidupanku. kembali galau dan kembali uring-uringan dengan yang namanya KULIAH.
Selang berapa waktu, kamu mulai menyapaku lewat jejaring sosial. Taruhlah namanya Facebook. Dan komunikasi kita berjalan pertahapnya. Jujur kukatakan saat itu aku adalah wanita kesepian yang ditinggal mati kekasihnya. Eh, bukan baru di tinggal tanpa kejelasan. So, berkomunikasi dengan kamu membuatku sedikit mengurungkan niat bunuh diri. Hoho. Bukan bukan. Mengurungkan diri untuk bergalau ria.
Apa bahasan chatting kita pertama kali ya be? Aku lupa..
Ah iya, tentang LPJ. LPJ apa yang akan kuhantarkan, kan aku ngga’ ngerjain apa-apa. Dengan rasa bersalah yang teramat dalam aku minta maaf padamu. Lalu kamu katakana “aman pi, si itu mungkin ado mah” heheh. Thank you…
Berlanjut pada komunikasi-komunikasi selanjutnya. saat aku nge-loper ke LPM kamu. Dan saat aku di ciee-ciee kan. Kita saling berbagi cerita lalu saling tertawa. Atau bahkan komunikasi kita mendekati kata Pe-De-Ka-Te. Aku tambah galau disini. Sebagai wanita yang anti di duakan, aku juga tidak mau menduakan. Tapi ini sudah masuk bulan ketiga aku tak diberi kejelasan oleh kekasihku. Aku tidak tahu harus bertanya pada siapa. Sempat kutanyakan pada seorang rekan yang lumanyun siak perkara ini. dan jawabannya benar-benar membuat aku lega. “apabila kamu sudah tidak dinafkahi secara lahir dan bathin selama tiga bulan, maka status kamu bukan milik dia lagi.” Begitulah kira-kira katanya.
Sumpah, waktu kamu ke kampus aku untuk membahas Program kerja divisi masing-masing kita waktu itu, ada semacam perasaan berkecamuk. Antara meng-iya-kan dan menganggukkan. Tapi calm, yakinkan hati dulu.
***

AKAD

Dua puluh tiga juni duaribu delapan belas, pukul empat belas lewat sedikit di Kampung tanjung nomor empat delapan. Suara “SAH..” meng...